Berapa lamakah Anda bertilawah dalam sehari?

Rabu, 16 Desember 2009

TAfakur ALam

PESONA Goa dan PAntai di Pacitan

Assalamualaikum wr. wb.
Pacitan - ''Kabupaten Seribu Goa',' memiliki banyak goa di antara gugusan pegunungan kapur. Padang gersang yang ternyata menyimpan panorama bawah tanah yang menakjubkan.

Pegunungan di Pacitan adalah rangkaian pegunungan tandus di mulai dari Kebumen Jateng (Pegunungan Sewu), terputus di Wates Jogjakarta, dilanjutkan di Gunung Kidul (Yogyakarta) hingga Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dan terus ke Malang dan Jember. Bukit2 diwilayah ini ujungnya berbentuk kerucut, berlipat2, ada pula yg spt tempurung kelapa. Di permukaannya terhampar tanah yang kering tandus yg ditanami sinkong, ubi kayu dan pohon jati.


Goa Gong terletak di desa Pule.




Jumat, 06 November 2009

FORmasi Mentoring Net

ASMARA  AKTIVIS  ROHIS

Anak Rohis juga manusia. Punya hati, punya rasa. Juga, tentu punya rasa suka dan bisa jatuh cinta. Huhuy! Justru kalo anak rohis nggak pernah bisa merasa jatuh cinta adalah kagak normal, atau jangan-jangan bukan makhluk hidup. Wacks! Ya iyalah, kalo masih merasa manusia sih ya pasti punya rasa cinta. Hewan aja punya kok. Selama masih hidup. Tapi tentu manusia punya aturan dalam mengekspresikan cintanya. Ada syariat yang harus ditaati. Kalo hewan nggak ada syariat yang harus mereka taati. Bener lho.
Kalo manusia sih untuk mencintai manusia lainnya harus jelas aturan mainnya. Kalo hewan? Nggak ada. Emang pernah dengar ada kambing jantan yang tertarik dengan kambing betina terus mereka mengikatnya dengan khitbah untuk seterusnya menikah dan diramein dengan pesta ngundang tamu dan diiringi hiburan nasyid? Hihihi.. film kartun kaleee!
Bro en Sis, karena aktivis Rohis (kerohanian Islam) juga punya rasa suka dan rasa cinta, pasti mereka pernah dong ngalamin yang namanya DDA alias debar-debar asmara. Meskipun dalam mengekspresikannya agak sedikit beda ama remaja umumnya. Kalo remaja umumnya langsung kenalan, terus janjian dan jadian deh dalam ikatan bernama pacaran. Kalo anak Rohis? Kalo untuk pacaran secara terang-terangan kayaknya jarang ada. Mungkin mereka malu. Tapi kalo yang dikamuflase dengan istilah “pacaran islami” kayaknya banyak deh. Ini juga sering dianggap sebagai pembenaran atas aktivitas yang dilakoninya. Halah!
Ngaji doyan, pacaran kuat
Nah lho, nggak salah nih ngasih subjudul? Hehehe... kamu jangan protes dulu dong. Banyak juga lho yang ngaji tapi pacarannya minta ampun kuatnya. Ini khusus berlaku buat yang ngajinya cuma ikut-ikutan or emang nggak paham. Termasuk yang ngerasa udah tahu tentang hukum Islam, tapi nggak sampe paham dan cuma teori doang, sementara praktiknya nol gede. So, cuma modal semangat aja, tanpa pengen paham lebih dalam. Kadang, ada juga lho yang emang nafsunya lebih gede ketimbang nalarnya. Maaf ye bagi yang kesinggung. Itu tandanya dirimu masih manusia. Ya iyalah, kalo monyet sih dihina ama dipuji tetep diem aja kagak ngarti, boro-boro tersinggung. Jadi, kalo masih tersinggung berbahagialah karena kamu masih manusia. Pletak!
Oya, gaya pacaran aktivis Rohis agak lain. Awalnya sih ukhuwah, tapi kebablasan jadi demenen. Mulanya cuma bergaul sesama pengurus pengajian, lama-lama muncul benih-benih cinta. Bersemi dalam dada dan melahirkan kerinduan. Huhuy! Ati-ati, bisa gaswat!
Sobat muda muslim, jangan heran or jangan kaget, sebab siapa pun orangnya, termasuk anak ngaji, bisa tumbuh dalam dirinya rasa cinta, rasa sayang, juga pengen memiliki begitu ngelihat lawan jenisnya. Ser-seran aja dalam dada kalo kebetulan bertemu di masjid or di perpustakaan. Bergetaran dalam jiwa (apalagi kalo ditambah naik bajaj, dijamin vibrasinya lebih kuat tuh! Halah!). Pokoknya, seperti ada yang bergejolak dalam hati. Tapi sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata (cieee…). Pokoknya, bikin jantung berdetak dua kali lebih kenceng deh. But, itu wajar kok. Namanya juga manusia. Suer.
Malah boleh jadi, kalo iman kamu nggak kuat-kuat amat, bisa-bisa kecemplung melakoni aktivitas pacaran layaknya mereka yang masih awam dengan ajaran Islam. Maklumlah sobat, kalo nafsu udah jadi jenderal, akal sehat jadi keroconya. Celaka dua belas euy!
Saat cinta mulai bersemi
Cinta itu ibarat jelangkung. Datang nggak dijemput, pulang pun nggak dianter. Suka tiba-tiba aja datangnya. Udah gitu, nggak mengenal status lagi. Mau doi pelajar, guru, tokoh masyarakat, anak ngaji, ulama, dan bahkan kepala negara. Cinta bakalan tumbuh di dada mereka. Kamu masih inget kali ye kasusnya Bill Clinton dan Monica Lewynski? Hmm.. itu perselingkuhan yang mengguncang Gedung Putih beberapa tahun lalu. Geger seisi dunia. Awalnya, jelas rasa cinta. Meski akhirnya disalip oleh hawa nafsu.
Hati-hati lho, anak ngaji juga bisa tergoda saat cinta mulai bersemi. Ehm..ehm.. (ditambah pura-pura batuk nih) kamu jadi sering tampil klimis kalo pergi ke sekolah or kampus. Dandanan jadi rapi jali. Pendek kata, pengen tampil beda dan sempurna di hadapan sang pujaan hati. Sering terjadi lho. Cinta lokasi sesama aktivis pengajian. Wajar euy, sebab cinta itu naluriah. Udah built-in saat manusia diciptakan oleh Allah Swt. Dalam salah satu firmanNya disebutkan:”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,” (QS Ali Imraan [3]:14)
Cuma masalahnya, saat cinta mulai bersemi, jarang ada yang bisa bertahan dari godaannya yang kadang menggelapkan mata dan hati seseorang. Jangan heran dong kalo sampe ada yang nekat pacaran. Wah, aktivis pengajian kok pacaran? Malu atuh!
Kalo udah gitu, bisa ngerusak predikat tuh. Bener. Sebab, serangan kepada orang yang dianggap tahu dan paham agama lebih kenceng. Jadi kalo ada aktivis pengajian (anak Rohis) yang pacaran, orang di sekililing mereka dengan sengit mengolok-olok, mencemooh, bahkan mencibir sinis. Kejam juga ya? Bandingkan dengan orang yang belum paham agama, atau nggak aktif di organisasi kerohanian Islam, biasa-biasa aja tuh. Sobat, inilah semacam ‘hukuman sosial’ yang kudu ditanggung seseorang yang udah dipandang ngerti. Padahal, sama aja dosanya. Tapi, seolah lebih besar kalo itu dilakukan oleh aktivis pengajian. Gawat!
Jadi hati-hati deh, jangan sampe kamu kebablasan jadi demenan, padahal kamu niat awalnya mau menjalin ukhuwah sesama aktivis Rohis. Jadi, jelas emang kudu ada aturan mainnya. Nggak sembarangan bergaul, lho.
Jangan main api dong!
Iya, bara bisa jadi api yang berkekuatan besar dalam membakar apa saja yang ada di hadapannya, manakala kita rajin ngipasin. Makanya, jangan main bara api nafsu, bisa berabe dan bikin banyak dosa. Kejahatan terjadi bukan karena niat pelakunya saja, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! (hei! kok kayak Bang Napi sih? Hihihi...). Gaul bebas bisa bablas euy!
Oke deh, supaya gaul kamu sesama aktivis pengajian selamat di dunia dan di akhirat, ada beberapa poin yang kudu diperhatikan. Jangan sampe ukhuwah malah berubah jadi pacaran.
Pertama, kurangi frekuensi pertemuan yang nggak perlu. Memang, kalau sudah cinta, berpisah sejam serasa 60 menit, eh maksudnya sewindu (lama amat! Hiperbolis nih!). Bawaannya pengen ketemu melulu. Ini nggak sehat, Bro. Perbuatan seperti itu bukannya meredam gejolak, tapi akan memperparah suasana hati kita. Pikiran dan konsentrasi kita malah makin nggak karuan. Selain itu bukan mustahil kalo kebaikan yang kita kerjakan jadi tidak ikhlas karena Allah. Misal, karena si doi jadi moderator di acara pengajian, eh kita bela-belain datang karena pengen ngeliat si doi, bukan untuk nyimak pengajiannya itu sendiri.
Yup, kurangi frekuensi pertemuan, apalagi kalau memang tidak perlu. Kalo sekadar untuk minjem buku catatan, ngapain minjem pada si doi, cari aja teman lain yang bisa kita pinjam bukunya. Lagipula, kalo kamu nggak sabaran, khawatir ada pandangan negatif dari si doi. Bisa-bisa kamu dicap sebagai ikhwan agresif atau akhwat yang genit. Zwing...zwing.. gubrak!
Kedua, jangan ‘menggoda’ dengan gaya bicara dan penampilan yang gimanaa.. gitu. Jadi jangan saling memberi perhatian. Bisa-bisa diterjemahkan lain lho. Ati-ati deh. Firman Allah Swt. (yang artinya):”Jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu terlalu lemah lembut (mengucapkan perkataan), nanti orang-orang yang dalam hatinya ragu ingin kepadamu. Dan berkatalah dengan perkataan yang baik. (QS. al-Ahzab [33]: 32)
Ketiga, menutup aurat. Nggak salah neh? Kalo aktivis kan udah ngeh soal itu Bang? Bener. Harusnya memang begitu. Tapi, banyak juga yang belum tahu bagaimana cara mengenakan busana sesuai syariat. Akhwatnya masih pake kerudung gaul yang ‘cepak’ abis! (kalo yang bener kan ‘gondrong’. Maksudnya lebar gitu lho.). Iya, kerudungnya aja modis banget. Pake gaya dililit ke belakang, dan untung aja nggak ditarik lagi ke atas (gantung diri kalee..). Terus, bibirnya dipoles lipstik tebel-tebel. Bedakannya menor pula. Minyak wanginya? Bikin ikan sekolam teler! (apa hubungannya?)
So, buat para akhwat, jangan tabarujj deh. Duh, kebayang banget lucunya kalo aktivis pengajian tabarujj alias tampil pol-polan dengan memamerkan kecantikannya. Allah Swt. berfirman: “...dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS al-Ahzab [33]: 33)
Keempat, kurangi berhubungan. Mungkin ketemu langsung sih nggak, tapi komunikasi jalan terus tuh. Mulai dari sarana ‘tradisional’ macam surat via pos, sampe yang udah canggih macam via telepon, HP, dan juga internet. Wuih, ketemu langsung emang jarang, tapi kirim SMS dan nelponnya kuat. Apalagi kalo urusan chatting, pake ada jadwalnya segala. Udah gitu, kirim-kirim e-mail pula. Hmm... jadi tetep berhubungan kan? Emang sih bukan masuk kategori khalwat. Tapi itu bikin suasana hati makin nggak kondusif karena mikirin si dia aja. Nggak percaya? Don’t be tried! Jangan dicoba!
Kelima, jaga hati. Ya, meski sesama aktivis Rohis, bisikan setan tetap berlaku. Bahkan sangat boleh jadi makin kuat komporannya. Itu sebabnya, kalo hatimu panas terus karena panah asmara itu, dinginkan hati dengan banyak mengingat Allah. Mengingat dosa-dosa yang udah kita lakukan ketika sholat dan membaca al-Quran. Firman Allah Swt.: “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenang.” (QS ar-Ra’du [13]: 28)
Oke deh, kamu udah punya modal sekarang. Hati-hatilah dalam bergaul dengan teman satu pengajian. Jaga diri, kesucian, dan kehormatan kamu dan temanmu. Jangan nekat berbuat maksiat. Kalo udah kebelet, (emangnya buang hajat?) segera menikah saja kalo emang udah mampu. Kalo belum mampu karena masih sekolah? Banyakin aktivitas bermanfaat dan seringlah berpuasa.
Emang sih kalo pengen lebih mantap solusinya, kudu ada kerjasama semua pihak; individu, masyarakat dan juga negara. Hmm.. soal cinta juga urusan negara ya? Yup, negara wajib meredam dan memberantas faktor-faktor yang selalu ngomporin masyarakat untuk berbuat yang negatif. Jadi, jangan sampe ukhuwah kita berubah jadi demenan! Pokoknya, malu atuh kalo ngajinya getol, tapi pacaran juga puool. Catet yo![solihin: www.osolihin.wordpress.com] SUMBER : www.dudung.net

Humor nasrudin Hoja

Siapa yang Salah Kalau Kecurian

Category: Humor Sufi

Suatu hari Nasrudin dari istrinya pulang dan mendapati rumah mereka telah dimasuki pencuri. Segala sesuatu yang berguna dibawa kabur sang pencuri,

"Ini semua salahmu." kata istrinya, "karena kamu selalu merasa yakin bahwa pintu rumah sudah terkunci sebelum kita pergi"

Para tetangga juga turut berkomentar: "Kamu sih tidak mengunci pintu-pintu," ujar seorang tetangga.

"Heran. Kenapa kamu tidak membayangkan apa yang bakal terjadi?" ujar yang lain. "Kunci-kunci ternyata sudah rusak dan kamu tidak menggantinya," kata orang ketiga.

"Sebentar," kata Nasrudin, "tentunya, aku bukan satu-satunya orang yang bisa kalian salahkan."

"Lalu, siapa yang harus kami salahkan kalau bukan engkau?" teriak orang-orang dengan gemas...

"Lho? Kok bukan para pencuri itu?" kata Nasrudin.

FORmasi Mentoring Net

ASYIKNYA  JADI  PENGEMBAN DAKWAH
Jadi pengemban dakwah? Hmm� di mata remaja, sepertinya �jabatan' ini kalah menarik dibanding kontes menjadi bintang yang kian menjamur. Meski kagak pake audisi atau ekstradisi yang bikin sensasi, tetep aja remaja yang terjun ke dunia dakwah bisa dihitung pake jari. Padahal untuk jadi pengemban dakwah, nggak kudu bisa nyanyi, nari, atau akting. Cukup bermodalkan keimanan, ilmu, dan kemauan. Sayangnya, justru tiga faktor itu yang lumayan langka ditemuin pada mayoritas remaja yang kian terhipnotis gaya hidup hedonis. Gaswat!
Kalo kita sempet nanya kenapa seseorang nggak atau belum mau ikut berdakwah, pasti mereka segera ngeluarin kunci gembok buat bongkar gudang alasannya. Soalnya mereka juga ngerti kalo dakwah itu wajib. Cuma masalahnya, banyak orang yang ngerasa belon siap ngadepin risiko dakwah. Emang apa sih risiko dakwah?
Itu lho, gosipnya ada anak yang berselisih ama bokapnya karena ngritik sistem demokrasi. Dijauhin temen lantaran cerewet ngingetin untuk nutup aurat, nggak pacaran, atau antitawuran. Tereliminasi dari kantor saat bawa-bawa aturan Islam ke alam kapitalis di dunia kerja. Diancam skorsing dari sekolah ketika ngotot pengen pake seragam yang nyar'i. Dicemberutin tetangga coz nggak ikut berpartisipasi dalam pilpres alias �memilih untuk tidak memilih� (bahasa kerennya golput). Atau malah berhadapan dengan aparat keamanan karena dituding terlibat aksi pemboman. Waduh!
Kebayang kan, kalo berita duka seputar lika-liku aktivis dakwah kayak di atas lebih populer dibanding ridho Allah yang menyertai kegiatan dakwah. Udah pasti bayangan rasa takut bin cemas selalu menghantui pas lagi mujur ada kesempatan untuk berdakwah. Jangankan jadi pengemban dakwah, sekadar menyuarakan Islam aja mungkin malu. Repot juga kalo kayak gini.
Disayang Allah, lho�
Bener sobat. Kita sekadar ngingetin aja, kalo jadi pengemban dakwah udah pasti disayang Allah. Allah swt. berfirman:
�Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru manusia menuju Allah?� (QS Fushhilat [41]: 33)
Menurut Imam al-Hasan, ayat di atas berlaku umum buat siapa aja yang menyeru manusia ke jalan Allah (al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi ). Mereka, menurut Imam Hasan al-Bashri, adalah kekasih Allah, wali Allah, dan pilihan Allah. Mereka adalah penduduk bumi yang paling dicintai Allah karena dakwah yang diserukannya. Bener kan?
Selain itu, pujian bagi para pengemban dakwah senantiasa disampaikan Rasulullah untuk mengobarkan semangat para shahabat dan umatnya. Seperti dituturkan Abu Hurairah: �Siapa saja yang menyeru manusia pada hidayah, maka ia mendapatkan pahala sebesar yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka.� ( HR Muslim )
Nggak heran dong kalo para shahabat Rasulullah begitu gigih bin pantang menyerah dalam berdakwah. Sebagian besar waktu, tenaga, pikiran, harta-benda, keluarga bahkan nyawa pun rela mereka korbankan untuk dapetin pahala Allah yang melimpah dalam aktivitas dakwah. Kalo nggak begitu, mana mungkin nenek moyang kita dan juga kita mengenal Islam dan menjadi penganutnya. Bener nggak seh?
Dan kita pun bisa seperti para shahabat. Walau nggak hidup di zaman Rasulullah, tapi warisan beliau yang berupa al-Quran dan as-Sunnah tetep eksis sampe sekarang dan terjaga kemurniannya. Tinggal kemauan kita aja untuk serius mempelajari, memahami, meyakini, dan mengamalkan warisan itu. Mau dong? Heu'euh!
Nilai plus lainnya
Bay de wey sobat, ternyata aktivitas dakwah nggak cuma berlimpah pahala. Dari sisi psikologis, aktivitas dakwah sangat membantu remaja untuk mengenali diri dan masa depannya. Asli!
Menurut Maurice J. Elias, dkk dalam bukunya berjudul � Cara-cara Efektif Mengasuh EQ Remaja �, ada beberapa hal yang dibutuhkan remaja untuk jalanin tugas di atas.
Pertama , hubungan spiritualitas . Ketika menginjak masa remaja, normalnya kita mulai berpikir tentang makna dan tujuan hidup yang sangat erat kaitannya dengan agama. Karena hal ini bakal membimbing kita dalam jalani hidup dan membingkai masa depan.
Ketika terjun ke dunia dakwah, seorang remaja muslim akan menemukan arti dan tujuan hidup yang hakiki. Dia diciptakan oleh Allah Swt. untuk beribadah sepanjang hayat dikandung badan. Untuk itu, Allah menurunkan aturan hidup yang lengkap en sempurna tanpa cacat cela bagi manusia. Agar manusia bisa beribadah nggak cuma di masjid atau majelis ta'lim. Tapi di mana saja, kapan saja selama terikat dengan aturan Allah. Selain itu, dengan pemahaman ini remaja akan termotivasi dan terarah dalam membingkai masa depan ideal dunia akhirat sesuai identitas kemuslimannya.
Kedua , penghargaan . Setiap remaja kayak kita-kita pasti membutuhkan hal ini untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri. Aktivitas dakwah akan menyalurkan secara positif bakat dan potensi yang kita miliki untuk kebangkitan Islam dan kaum Muslimin di seluruh dunia. Hebatnya, insya Allah kita bakal dapetin juga penghargaan atas prestasi itu langsung dari Allah swt. Hmm� yummy!
Ketiga , rasa memiliki . Remaja seusia kita sering termotivasi untuk bergabung dalam kelompok yang memiliki dan dimiliki kita. Karena di sana kita bisa belajar banyak hal, tambahan informasi, konsultasi gratis, merasa aman, nyaman, dan diterima. Tempat yang tepat jika kita ikut dalam komunitas dakwah. Rasa kebersamaan, sikap empati, simpati, dan pertolongan tanpa pamrih antar individu dalam komunitas ini, lahir dari keimanan. Itu berarti nggak mudah luntur karena perbedaan status sosial atau pendidikan.
Keempat , kecakapan dan kepercayaan diri . Remaja seumuran kita sering terlihat pengen diakui kalo doi cakap alias mampu dan percaya diri untuk jalanin hidup mandiri. Mampu menentukan pilihan atau mengatasi masalah tanpa bergantung kepada orang lain.
Dalam lingkungan dakwah, kita bakal dilatih untuk berpikir panjang merunut setiap permasalahan dan mencari pemecahannya sesuai aturan Islam yang pasti mendatangkan maslahat. Ketegasan sikap kita bisa lahir dari kemandirian yang ditopang oleh pemahaman Islam. Kita juga dilatih untuk mengambil hikmah dalam setiap musibah atau kegagalan yang menimpa kita semua. Karena kita-kita paham, apa pun yang menimpa diri kita, itu adalah jalan terbaik yang Allah berikan. Jadi nggak ada kamus stres bin uring-uringan pas ngadepin masalah bagi para pengemban dakwah. Tetep semangat. Catet tuh!
Kelima , konstribusi . Merasa ngasih kontribusi alias ikut berperan serta, nggak egois bin individualis, atau sikap dermawan sangat penting buat perkembangan identitas yang sehat pada remaja seusia kita. Dengan begini kita-kita bakal terlatih untuk peduli dan peka terhadap permasalahan di sekitar kita. Sehingga kita termotivasi untuk mengembangkan kemampuan diri biar bisa ikut beresin masalah itu.
Dan semua perasaan di atas pasti bakal didapetin kita-kita dalam aktivitas dakwah. Selain bernilai pahala, kita bakal ngerti kalo masalah dunia atau masyarakat juga masalah kita. Kita juga wajib ngerasa bertanggung jawab dengan akibat dan penyebab masalah itu. Karena kita bakal kecipratan dampak buruk masalah itu kalo dibiarin. Betul?
Nah sobat, ternyata nggak ada ruginya kan terjun ke dunia dakwah. Dilihat dari sisi mana aja, jadi pengemban dakwah pasti berlimpah berkah. Masa nggak kepengen?
Nikmati risiko dakwah
Risiko dakwah mah udah sunntatullah atuh alias wajar terjadi. Bayangin aja, yang kita dakwahkan ajaran Islam. Sementara obyek dakwah kita yang di rumah, sekolah, kampus, atau tempat kerja semuanya udah kadung diselimuti aturan sekuler yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam. Otomatis dakwah kita nggak akan berjalan semulus di jalan tol.
Makanya kita nggak usah bermimpi kalo dakwah itu tanpa rintangan. Justru kita kudu siapkan nyali untuk hadapi risiko dalam dakwah demi meraih ridho Allah. Kita bisa contoh 75 orang muslim dari suku Khajraj saat terjadi peristiwa Bai'atul Aqabah kedua. Saat itu salah seorang paman Nabi yang melindungi dakwah beliau meski bukan muslim, bernama �Abbas bin Ubadah, mengingatkan kaum muslim dari Khajraj itu akan risiko dakwah yang akan dihadapi jika tetap membai'at Nabi.
Kaum itu pun menjawab, �Sesungguhnya kami akan mengambilnya (membai'at Nabi saw) meski dengan risiko musnahnya harta benda dan terbunuhnya banyak tokoh.� Kemudian mereka berpaling pada Rasulullah dan berkata, �Wahai Rasulullah, jika kami memenuhi (seruan)mu, maka apa balasannya bagi kami?� �Surga�, jawab beliau dengan tenang. ( Negara Islam , Taqqiyuddin an-Nabhani)
Nah sobat, ternyata risiko dalam dakwah adalah jalan menuju surga Allah yang selama ini kita rindukan. Seberat apapun jalan itu, kita hanya perlu bersabar dan tetep istiqomah. Abu Dawud telah meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad hasan: �Setelah engkau akan datang masa kesabaran. Sabar pada masa itu seperti menggenggam bara api. Orang-orang yang bersabar akan mendapatkan pahala sebagaimana lima puluh orang laki-laki yang mengerjakan perbuatan tersebut. Para shahabat bertanya , �Wahai Rasulullah, apakah pahala lima puluh (laki-laki) di antara mereka?� Rasul menjawab , �Bukan, tetapi pahala lima puluh orang laki-laki di antara kalian�
Kita juga nggak punya alasan untuk berdiam diri membiarkan kemaksiatan merajalela karena khawatir akan dekatnya ajal, seretnya rizki, atau jauhnya jodoh. Soalnya kan yang ngasih rizki adalah Allah. Yang nentuin jodoh kita Allah. Yang nyuruh Malaikat Ijrail nyabut nyawa kita juga Allah. Bukannya semua urusan hidup kita akan terasa mudah kalo kita disayang ama Allah dengan ngikutin perintahNya seperti aktif dalam dakwah?
Pengemban dakwah Islam ideologis
Satu hal lagi yang kita nggak boleh lupa. Bagusnya kita nggak merasa cukup dengan mendakwahkan Islam cuma sebagian. Seolah perbaikan moral atau peningkatan akhlak individu masyarakat menjadi solusi pamungkas dalam setiap permasalahan. Padahal syariat Islam itu begitu luas mencakup solusi dalam permasalahan pemerintahan, ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan, dll.
Karena itu kita wajib memahami dan mendakwahkan Islam sebagai Nidzhomul hayah alias aturan hidup yang nggak cuma ngatur ibadah atau akhlak semata. Islam yang memiliki peran sebagai qaidah fikriyah (landasan berpikir) dan qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir). Sebagai qaidah fikriyah , Islam akan menjadi filter alias saringan sekaligus tameng menghadapi serangan pemikiran dan budaya Barat sekuler. Dan sebagai qiyadah fikriyah , Islam akan membimbing kita dalam menyelesaikan dan mencegah terulangnya setiap masalah hidup yang mampir ke kita dengan tuntas dan berpahala.
Sobat muda muslim, kalo kamu punya nyali, mari kita libatkan diri kita untuk memperkuat barisan perjuangan menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi. Jangan sampe jalan menuju surga dalam aktivitas dakwah, kita pandang sebelah mata. Ntar nyesel lho. Berani? Pasti dong! [hafidz]

FORmasi Mentoring Net

AL  AQSHA  , PALESTINA  DAN  KITA


Media massa lokal dan internasional ngasih tahu kalo pada tanggal 10 April 2005 kelompok ekstrim sayap kanan Yahudi Revava berniat menyerbu Masjid al-Aqsha. Untungnya kaum Muslimin dari berbagai penjuru wilayah Palestina lebih dulu memasuki dan berjaga-jaga di sekitar masjid. Walhasil, rencana itu gagal. Tapi Revava tetep ngeyel dan bilang bakal balik lagi setelah pesan-pesan berikut ini, eh pada tanggal 09 Mei 2005 mo ngeruruk lagi. Tapi untuk kedua kalinya, rencana itu gagal lagi. Euleuh�euleuh�teu kapok-kapok nya!
Pengepungan al-Aqsha merupakan salah satu dari sekian banyak makar Yahudi di tanah Isra Mi'raj itu. Sejak mereka menjajah Palestina pada tahun 1948, tingkah polahnya terhadap tuan rumah udah kebangetan. Mereka malah punya rencana untuk melakukan yahudisasi kota al Quds (Palestina) yang tertuang dalam sebuah proyek besar bernama �Jerusalem Raya�. Proyek ini mengusung slogan �Sebanyak mungkin orang Yahudi dan sedikit mungkin orang Palestina� di al Quds. Rencana ini sempurna dilakukan pada tahun 2020 nanti. ( Info palestina , 03/05/2005). Waduh!
Karena itu, pemerintah zionis Israel tiap hari kerjaanya bikin rencana jahat untuk menyingkirkan Islam dan kaum Muslimin, khususnya di Palestina. Apapun dijabanin biar rencananya berhasil. Akibatnya, korban harta dan jiwa banyak berjatuhan di pihak kaum Muslimin. Dalam empat tahun terakhir, sejak meletus aksi intifadhah di al-Aqsha, 28 September 2000, tercatat jumlah syuhada Palestina yang gugur akibat serangan penjajah Zionis Israel sebanyak 4.000 orang. Sementara yang luka-luka sebanyak 52.882 orang, sebagian besar dari mereka menderita cacat tetap. Sementara yang menghuni penjara-penjara Israel sebanyak 7.600 orang.
Rumah-rumah penduduk yang dirusak sebanyak 69.843 buah rumah dan 7.438 rata dengan tanah. Jumlah lembaga pendidikan yang hancur akibat bom/roket Israel sebanyak 316 sekolah, yayasan pendidikan serta perguruan tinggi. Sementara 43 sekolah lainnya berubah menjadi tangsi-tangsi militer Zionis Israel.
Masih belon cukup, Israel juga telah menghancurkan 740 ladang dan membumihanguskan 742 perkebunan, peternakan ayam dan pengembangbiakan hewan. Nggak ketinggalan 30.032 hektar jaringan irigasi serta 1311 kolam dan penampungan. Mereka juga memporakporandakan lebih dari 9066 toko dan kios.
Akibat dari aksi brutal Israel ini, sebanyak 15.879 petani kehilangan ladang garapannya; 32,3 % dari jumlah penduduk Palestina menganggur; dan angka kemiskinan selama operasi penutupan dan pengepungan militer Zionis lebih 67,6 %. Ini berdasarkan hasil sensus kemiskinan bulan Agustus 2003, juga berdasarkan kantor Pusat Statistik Palestina. ( Ummi Online , 03/03/2005).
Itulah secuil fakta kebuasan Israel di negeri Palestina. Menyedihkan ya. Parahnya, pemimpin negeri-negeri Islam di Timur Tengah sono yang tetanggaan dengan Palestina paling banter cuma bisa mengecam bin mengutuk tindakan brutal Israel (Emangnya Malin Kundang pake dikutuk segala?). Dan kita yang mengaku-ngaku muslim juga sering pura-pura lupa, nggak denger, atau malah bungkam dengan kondisi sodara kita di Palestina. Ehm�jadi malu!
Bukannya nuduh, cuma faktanya banyak yang nganggap krisis Palestina sebatas masalah negeri-negeri di Timur Tengah saja. Padahal jelas-jelas negeri Palestina adalah negeri Islam dan bagian dari kaum Muslimin. Untuk menyegarkan ingatan kita, ada baiknya kita ulas sedikit sejarahnya. Nyok�nyok� nyooook�!
Sejarah Palestina
Negeri Palestina sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah Islam dan kaum Muslimin. Di dalamnya terdapat Masjid al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum Allah Swt. memerintahkan hambaNya untuk menghadap kiblat ke dua ( Ka'bah al-Musyarrafah ), 16 bulan setelah peristiwa hijrah. Masjid al-Aqsha juga menjadi tempat �transit' Nabi Muhammad saw. ketika melakukan perjalanan suci Mi'raj menuju Sidratul Muntaha setelah beliau melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram dalam peristiwa Isra Mi'raj.
Palestina berada di bawah kekuasaan Islam saat khalifah kedua, Umar bin Khathab ra berhasil menaklukkannya pada tahun 15 H dan menerima (kunci)-nya dari Uskup Agung Saphranius. Mereka menyepakati perjanjian masyhur, yaitu perjanjian Umariyah, yang di antara isinya (atas permintaan orang Nasrani yang tinggal di sana) adalah: �Tidak boleh satu orang Yahudi pun untuk tinggal di daerah Palestina� . Catet tuh!
Pada masa pemerintahan khilafah Abdul Hamid, kaum Yahudi yang nggak punya tempat tinggal (idih, kayak gelandangan aja�) berusaha menjadikan Palestina sebagai tempat mukimnya. Dengan bantuan Inggris, mereka berupaya memicu timbulnya krisis keuangan di Negara Khilafah Ustmaniyah. Lalu Hertzl, pemimpin senior Yahudi saat itu (1901 M), menawarkan sejumlah uang kepada Khalifah untuk memulihkan ekonomi Daulah Khilafah. Tapi dengan catatan, kaum Yahudi dibolehkan tinggal di Palestina. Namun, Khalifah Abdul Hamid dengan tegas menolak tawaran Hertz. Beliau menjawab: �Sungguh aku tidak bisa melepaskan bumi Palestina walau hanya sejengkal. Bumi itu bukan milikku, melainkan milik umat Islam. Bangsaku telah berjihad dalam mempertahankan bumi tersebut dan telah menyiraminya dengan darah-darah mereka. Lalu Yahudi itu meminta untuk orang-orang mereka, dan jika negara Khilafah suatu hari hancur, maka sungguh mereka pada saat itu akan dapat mengambil Palestina secara cuma-cuma. Namun, selama aku masih hidup, tertanamnya pisau bedah pada tubuhku lebih ringan bagiku daripada menyaksikan Palestina terlepas dari Negara Khilafah, dan hal itu tidak akan pernah terjadi. Sungguh aku tidak akan setuju untuk mencabik-cabik tubuh kita sendiri, padahal kita masih hidup.�
Ucapan Khalifah Abdul Hamid di atas, emang bikin Yahudi ciut. Keinginan mereka kudu tertunda. Tapi, harapan mereka kembali bersinar setelah pada tahun 1917 (menjelang runtuhnya Khilafah Utsmaniyah) dalam perang dunia I, Inggris berhasil menduduki Palestina. Saat itu, Inggris menetapkan sebuah perjanjian yang dikenal dengan nama Perjanjian Balfour. Isinya, Inggris menjanjikan kepada Yahudi untuk dapat menduduki Palestina dan mendirikan negara bagi mereka di sana.
Usai perang dunia II, PBB seolah mengamini rencana Inggris dengan mengeluarkan resolusi No. 181 tanggal 29/10/1947. Isi resolusi itu, menetapkan pembagian daerah Palestina menjadi dua, antara penduduknya dan kaum pendatang yang merampasnya. Lalu Inggris merekayasa perang antara para penguasa Arab yang menjadi bonekanya, dengan Yahudi sebagai bentuk penolakan pendirian negara Yahudi di Palestina. Padahal hasil akhirnya sudah ditentukan oleh Inggris. Yahudi sebagai pemenang sehingga bisa mendeklarasikan negaranya pada tanggal 05 Mei 1948 dengan menguasai sebagian besar wilayah Palestina.
Sialnya, PBB yang katanya penjaga perdamaian dunia malah memasukkan negara penjajah Yahudi sebagai anggota PBB pada tanggal 18 Maret 1949. Nggak heran kalo Israel makin belagu karena AS, Inggris, dan PBB selalu menganakemaskannya. Huh, beraninya pake bodyguard!
Yahudi, the troublemaker
Sobat, rencana penghancuran al-Aqsha oleh kaum yahudi Revava , makin menunjukkan sifat orang Yahudi yang kemaruk. Udah mah ngerampas negeri muslim, membantai penduduknya, kini mau ngancurin bangunan bersejarah umat Islam pula. Wajar kalo kebencian terhadap kaum Yahudi, sang trouble maker bukan hanya berasal dari kaum Muslimin. Seorang Presiden Amerika, Benjamin Franklin, pernah berpesan akan bahayanya Yahudi dalam konferensi penyusunan konstitusi Amerika pada tahun 1789 M: �Ketahuilah, di sana terdapat bahaya besar yang mengancam Amerika Serikat, dan itu adalah bahaya yahudi. Di mana pun mereka berada selalu menimbulkan kehancuran terhadap moralitas dasar yang luhur dan merendahkan tingkat kepercayaan perdagangan. Mereka adalah para penumpah darah dan perampas harta. Sunguh, aku mengingatkan kalian wahai para pemuka bangsa Amerika, jika kalian tidak mengusir Yahudi secara tuntas, maka anak-anak dan cucu kalian akan melaknat kalian di atas kuburan kalian.�
Salah satu alasan yang melatarbelakangi pengepungan al-Aqsha oleh Revava adalah adanya sejumlah kelompok agama Yahudi meyakini bahwa tahun 2005 adalah tahun terakhir untuk membangun sinagog Yahudi (Haikal Sulaiman) di atas Masjid al-Aqsha. Jika sampai batas ini tidak terlaksana, Tuhan bakal marah dan mengazab mereka. Makanya, mereka sampe bikin kampanya gede-gedean dalam rangka mengajak kaum Yahudi untuk menyerang dan menduduki al-Aqsha. Dari masang baliho di kota-kota besar Israel hingga sosialisasi melalui audiovisual dalam maskapai penerbangan Israel. ( Republika , 13/04/2005)
Sobat, selain alasan di atas, boleh jadi rencana penyerangan terhadap al-Aqsha ini sebuat test case dari musuh-musuh Islam. Mereka pengen mengecek sejauh mana respon kaum Muslimin di luar Palestina. Kalo kebanyakan kaum Muslimin adem ayem, bukan tidak mungkin kebencian mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin makin ditunjukkin secara terang-terangan. Misalnya dengan menghancurkan Ka'bah al-Musyarofah . Nah lho?
Perkuat barisan, tegakkan khilafah
Saat ini, penjajahan secara fisik yang menimpa kaum Muslimin nggak cuma terjadi di Palestina. Terjadi juga di Irak, Kashmir (India), Chechnya, Afghanistan, Cyprus, atau Sudan (selatan). Atau tempat-tempat lain yang nggak terekspos oleh media. Dan semuanya melibatkan negara-negara adidaya yang melanggengkan pejajahan itu. Masihkah kita berdiam diri dengan merajalelanya penindasan terhadap sodara-sodara kita ini?
Nehi�nehi�nehi! (sambil geleng-geleng kepala!) Ya, udah saatnya kita hentikan diam kita. Sudah waktunya kita tunjukkin bahwa kaum Muslimin nggak cuma ada di negeri-negeri yang terjajah. Kita juga wajib nyadar kalo penjajahan itu terjadi karena kaum Muslimin terpecah belah. Nggak punya kekuatan seimbang untuk melawan arogansi Israel, AS, atau Inggris. Makanya kita kudu tegakkan kembali Khilafah Islamiyyah yang akan menyatukan dan menjaga kaum Muslimin serta menyelamatkan dunia dari kejahatan Israel, AS, atau Inggris.
Untuk itu, mari kita perkuat barisan perjuangan Islam dengan terjun ke dunia dakwah. Dunia yang penuh dengan limpahan pahala. Mengisi hari-hari kita dengan menyuarakan kebenaran Islam, membongkar kejahatan musuh-musuh Islam, serta meminta para penguasa negeri-negeri muslim untuk menegakkan Khilafah dan membela negeri-negeri muslim yang terjajah.
Jangan lupa juga untuk membekali diri kita dengan tsaqafah Islam. Nggak alergi untuk hadir dalam forum-forum pengajian, membaca buku-buku islam, atau berdiskusi dengan teman seputar permasalahan yang menimpa kaum Muslimin. Inilah langkah awal yang bisa kita lakukan untuk membela Islam dan kaum Muslimin. Yuk? Siip dah. Ayo maju! [hafidz: hafidz341@telkom.net] 
             
                 SUMBER : www.dudung.net

Humor nasrudin Hoja

Makan Sop Bebek

Category: Humor Sufi

Nasrudin memandang beberapa ekor bebek yang kelihatannya akan lezat bila dimasak. Mereka sedang bersenang-senang di sebuah kolam. Ketika Nasrudin mencoba menangkapnya, bebek-bebek itu terbang.

Setelah itu ia celupkan beberapa patong roti ke dalam air dan kemudian melahapnya. Beberapa orang yang lewat bertanya apa yang ia lakukan itu.

"Aku sedang makan sop bebek," jawab Nasrudin kalem.

FORmaSI MOvie CLub

DISNEY  BOLT

                 Film tentang anjing yang jadi pahlawan memang sudah banyak. Sebut saja Air Bud, Little Heroes, atau Under Dog. Jika versi kartun mungkin Krypto The Super Dog. Walt Disney punya Bolt. Film ini berkisah tentang seekor anjing bintang film action . Ia bersama pemiliknya, Peny membintangi banyak film. Namun dalam film itu, sang sutradara memberikan adegan yang membuat Ia mengira itu adalah kenyataan. Namun itu hanyalah trik film belaka.
                 Bolt menganggap dirinya punya kekuatan super. Ia bisa mengangkat mobil, tatapan yang memancarkan laser, lari secepat kilat dan gonggongan sakti. Karena anggapannya itu, ia selalu menjaga Peny 24 jam bila ada orang asing mendekat. Dan itu pula yang membuatnya tersesat ke luar kota karena masuk dalam paket.
                 Dimulailah petualangannya, ia bertemu Mitten,kucing jalanan yang suka memalak para merpati. Bolt mengira Mittens adalah anak buah Si Mata Hijau maka ia menawannya. Namun kemudian mereka berteman. Mereka juga bertemu Rhino, hamster yang menjadi fans Bolt. Lama kelamaan Bolt mengetahui jika dirinya tidak punya kekuatan super. Hal itu membuatnya sedih dan memutuskan untuk tidak pulang. Ia memilih hidup di jalanan. Tapi akhirnya ia sadar kalau Peny sangat membutuhkannya. Maka, Ia memutuskan menuju Hollywood. Mitten dan Rhino mengejarnya.

                 Setibanya di Hollywood, Peny ternyata sedang Syuting di sebuah gedung dan gedung itu terbakar. Bolt yang tahu jika ia tak punya kekuatan super merasa frustasi. Namun ia sadar peny sangat berharga baginya. Bolt pun segera masuk ke gedung itu, ia menemukan Peny. Saat mereka keluar, kobaran api menutupi seluruh jalan. Lalu Bolt menggonggong di depan saluran udara sehingga para petugas pemadam kebakaran mendengranya. Dan mereka pun tertolong.
                 Setelah kejadian itu, Bolt, Peny, Mitten dan Rhino pun hidup bersama.